Sama seperti dosa memisahkan Adam dan Hawa dari Pencipta mereka, demikian
pula dosa dapat menghancurkan hubungan seorang umat percaya dengan Tuhan.
Dalam sepanjang sejarah bangsa Israel, dosa selalu menjadi penyebab utama
kejatuhannya. Nabi Yesaya memberitahukan umat mengapa Allah terasa begitu
jauh dari mereka, “Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu
ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap
kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu” (Yes. 59:2). Persekutuan
kita dengan Tuhan pun dapat menjadi seperti itu akibat dosa kita. Jika kita terus
membiarkan dosa kita itu, maka lama- kelamaan hati kita akan menjadi keras dan
akhirnya kita akan berpaling dari Allah yang hidup (Ibr. 3:12,13).
Sekalipun Israel telah memberontak, Allah tetap memberikan mereka suatu jalan untuk memperbaiki hubungan mereka dengan-Nya. Allah berseru kepada mereka, “...Kembalilah kepada-Ku, maka Aku pun akan kembali kepadamu...” (Zak. 1:3, Mal. 3:7). Bila kita ingin menikmati kembali persekutuan kita dengan Tuhan, maka kita harus berbalik dari dosa dan kembali ke jalan Tuhan. Sebagai umat percaya yang dosa-dosanya telah dibersihkan oleh darah Kristus, kita mungkin masih melakukan dosa dalam kehidupan kita, entah dalam pikiran, perkataan, ataupun perbuatan kita. Tetapi setiap kali kita menyadari pelanggaran kita, maka kita harus belajar untuk dengan rendah hati kembali kepada Tuhan dan memohon pengampunan-Nya.
Sekalipun Israel telah memberontak, Allah tetap memberikan mereka suatu jalan untuk memperbaiki hubungan mereka dengan-Nya. Allah berseru kepada mereka, “...Kembalilah kepada-Ku, maka Aku pun akan kembali kepadamu...” (Zak. 1:3, Mal. 3:7). Bila kita ingin menikmati kembali persekutuan kita dengan Tuhan, maka kita harus berbalik dari dosa dan kembali ke jalan Tuhan. Sebagai umat percaya yang dosa-dosanya telah dibersihkan oleh darah Kristus, kita mungkin masih melakukan dosa dalam kehidupan kita, entah dalam pikiran, perkataan, ataupun perbuatan kita. Tetapi setiap kali kita menyadari pelanggaran kita, maka kita harus belajar untuk dengan rendah hati kembali kepada Tuhan dan memohon pengampunan-Nya.
No comments:
Post a Comment