Dasar-Dasar Ajaran Trinitas Dalam Perjanjian Baru

Perjanjian Baru memberikan pernyataan yang lebih jelas tentang pribadi-pribadi yang berbeda dalam diri Allah. Berikut secara ringkas bagian-bagian Perjanjian Baru dimana Trinitas diajarkan.

1. Perjanjian Baru menunjukkan ketiga pribadi Allah itu dengan lebih jelas, dan juga menyetarakan Mereka. (Yohanes 5:31,32,37).
Yohanes 5:31 menunjukkan Yesus sebagai “saksi”, dan Yohanes 5:32,37a menunjukkan Bapa sebagai “saksi yang lain”, dimana untuk kata-kata “yang lain” digunakan kata bahasa Yunani “allos”. Ada dua kata Yunani yang berarti “yang lain”, yaitu “allos” dan “heteros”. Tetapi kedua kata ini ada bedanya. Kata “allos” menunjuk pada “yang lain” dari jenis yang sama; Sedangkan “heteros” menunjuk pada “yang lain” dari jenis yang berbeda. Sebagai contoh, saya mempunyai satu botol minuman sprite. Jika saya mengingin¬kan satu botol sprite “yang lain”, yang sama dengan yang ada pada saya ini, maka saya akan menggunakan kata “allos”. Seandainya saya menghendaki minuman “yang lain”, misalnya fanta, maka saya harus menggunakan “heteros”, bukan “allos”. Jadi pada waktu Yesus disebut sebagai saksi, dan Bapa sebagai Saksi yang lain, dan kata ‘yang lain’ itu menggunakan allos, maka itu menunjukkan bahwa Yesus mempunyai kwalitet atau jenis yang sama dengan Bapa, dan ini membuktikan bahwa Yesus adalah Allah!
Hal yang sama terjadi antara Yesus dan Roh Kudus. Yesus disebut “Pengantara” atau “Parakletos” (1 Yohanes 2:1), dan Roh Kudus disebut “Penolong” atau “Parakletos” yang lain (Yohanes 14:16). Janji Tuhan Yesus untuk mengirin seorang Penolong (Parakletos) “yang lain” disini berarti seorang yang lain dari Pribadi Trinitas. Di sini untuk kata-kata “yang lain” juga digunakan “allos”, yang menunjukkan bahwa Yesus dan Roh Kudus mempunyai jenis atau kualitas yang sama. Dengan demikian Bapa, Anak, dan Roh Kudus mempunyai jenis atau kualitas yang sama, dan semua ini bisa digunakan untuk mendukung doktrin Trinitas. Memang di sini tidak terlihat kesatuan dari pribadi-pribadi itu, tetapi ini dengan mudah bisa didapatkan dari ayat-ayat yang menunjukkan ketunggalan Allah, seperti Ulangan 6:4; Markus 12:32; Yohanes 17:3 1Timotius 2:5 Yakobus 2:19 1 Korintus 8:4, dsb, yang telah saya bahas di depan.

2. Perjanjian Lama menyebut TUHAN (YHWH) sebagai Penebus dan Juruselamat (Mazmur 19:15; 78:35; Yesaya 43:3,11,14; 47:4; 49:7,26 ; 60:16), maka dalam Perjanjian Baru, Anak Allah / Yesus¬lah yang disebut demikian (Matius 1:21 Lukas 1:76-79; 2:11; Yohanes 4:42; Galatia 3:13; 4:5; Titus 2:13).

3. Perjanjian Lama mengatakan bahwa TUHAN (YHWH) tinggal di antara bangsa Israel dan di dalam hati orang-orang yang takut akan Dia (Mazmur 74:2; 135:21; Yesaya 8:18; 57:15; Yehezkiel 43:7,9; Yoel 3:17,21; Zakharia 2:10-11), maka dalam Perjanjian Baru dikatakan bahwa Roh Kuduslah yang mendiami Gereja / orang percaya (Kisah Para Rasul 2:4; Roma 8:9,11; 1 Korintus 3:16; Galatia 4:6; Ef 2:22; Yakobus 4:5).

4. Perjanjian Baru memberikan pernyataan yang jelas tentang Allah yang mengutus AnakNya ke dalam dunia (Yohanes 3:16; Galatia 4:4; Ibrani 1:6; 1 Yohanes 4:9), dan tentang Bapa dan Anak yang mengutus Roh Kudus (Yohanes 14:26; 15:26; 16:7; Galatia 4:6).

5. Dalam Perjanjian Baru kita melihat Bapa berbicara kepada Anak (Markus 1:11) dan Anak berbicara kepada Bapa (Matius 11:25-26; 26:39; Yohanes 11:41; 12:27) dan Roh Kudus berdoa kepada Allah dalam hati orang percaya (Roma 8:26).

6. Perjanjian Baru menunjukkan ketiga pribadi Allah itu disebut dalam satu bagian Kitab Suci. Pada peristiwa baptisan Kristus (Matius 3:16-17); Pada peristiwa Amana Agung (Matius 28:19); Penjelasan Paulus tentang Kharismata atau karunia-karunia Roh (1 Korintus 12:4-6); Berkat Rasuli (2 Korintus 13:13); Tentang kesatuan tubuh Kristus (Efesus 4:4-6); dan pernyataan Petrus (1 Petrus 1:2). Perlu diperhatikan dalam ayat-ayat di atas ini adalah bahwa urut-urutannya tidak selalu Bapa sebagai yang pertama disebutkan, Anak sebagai yang kedua, dan Roh Kudus sebagai yang ketiga. Urut-urutan dbolak-balik, dan ini menunjukkan kesetaraan Mereka. Kalau Bapa memang lebih tinggi dari Anak, maka adalah mustahil bahwa Yesus kadang-kadang ditulis lebih dulu dari Bapa, dan kalau Roh Kudus hanya sekedar merupakan ‘tenaga aktif Allah’, maka juga merupakan sesuatu yang mustahil bahwa ‘tenaga aktif Allah’ itu ditulis lebih dulu dari Allahnya sendiri.

Dalam kasus-kasus tertentu, tiga nama yang diletakkan berjajar bisa menunjukkan bahwa mereka setingkat. Misalnya kalau dikatakan ada konferensi tingkat tinggi tiga negara, maka kalau negara yang satu mengirimkan kepala negara, maka pasti kedua negara yang lain juga demikian. Kalau negara yang satu mengirim menteri luar negeri, maka pasti kedua negara yang lain juga demikian. Jadi, kadang-kadang penyejajaran tiga nama memang bisa menunjukkan bahwa tiga orang itu setingkat. Itu tergan¬tung dari konteksnya; dan karena itu harus dipertanyakan: dalam situasi dan keadaan apa ketiga pribadi itu disebutkan bersama-sama? Dalam ayat-ayat di atas, Bapa, Anak, dan Roh Kudus disebutkan dalam konteks yang sakral, seperti formula baptisan (Matius 28:19), berkat kepada gereja Korintus (2 Korintus 13:13), baptisan Yesus (Matius 3:16-17), dsb. Karena itu ayat-ayat itu bisa dipakai sebagai dasar untuk menunjukkan bahwa Bapa, Anak, dan Roh Kudus itu setingkat.

7. Dalam Matius 28:19 dikatakan “dalam nama Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus”. Secara khusus, frase Yunani yang tertulis di Matius 28:19 yaitu “baptizontes autous eis to onoma tou patros kai tou uiou kai tou agiou pneumatos” yang diterjemahkan menjadi “baptislah mereka dalam nama Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus”, dimana hal yang menarik adalah bahwa sekalipun di sini disebutkan tiga buah nama yaitu Bapa, Anak, dan Roh Kudus, tetapi kata kata Yunani “eis to onomo” yang diterjemahkan “dalam nama” adalah nominatif singular (bentuk tunggal, bukan bentuk jamak)! Dalam bahasa Inggris diterjemahkan name (bentuk tunggal), bukan names (bentuk jamak). Karena itu ayat ini bukan hanya menunjukkan bahwa ketiga Pribadi itu setara, tetapi juga menunjukkan bahwa ketiga Pribadi itu adalah satu atau esa.

No comments:

Post a Comment